oleh: Dra. Burnalis, M.A. (Hakim Tinggi PTA Padang)
2 Juni 2025
Makna "amar" dalam Surat Al-Kautsar terkandung dalam kata "wan-har" yang berarti "dan berkurbanlah". Amar dalam konteks ini adalah perintah untuk berkurban sebagai bentuk ibadah dan ungkapan syukur atas nikmat Allah.
Dalam Surat Al-Kautsar ayat 2, "fa ṣalli lirabbika wan-ḥar", amar diperintahkan untuk melaksanakan shalat dan berkurban karena Tuhan. Ini menunjukkan bahwa amar dalam surat ini terkait dengan ¹:
- Perintah Berkurban: Sebagai bentuk pengabdian dan rasa syukur kepada Allah atas nikmat yang diberikan.
- Pengorbanan: Berarti menyerahkan sesuatu yang berharga untuk tujuan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah.
- Ketaatan: Amar dalam surat ini menekankan pentingnya ketaatan kepada perintah Allah dan menjalankan ibadah dengan penuh kesadaran.
Kata "amar " dalam Surat Al-Kautsar menjadi simbol penting dalam mengekspresikan rasa syukur dan ketaatan kepada Allah.
Dalam Surat Al-Kautsar, kata "faa" (فَ) pada ayat "fa ṣalli lirabbika wan-ḥar" (فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ) memiliki makna sebagai "faa jawabiyyah" atau "faa yang menunjukkan jawaban".
Faa jawabiyyah adalah kata penghubung yang digunakan untuk menunjukkan jawaban atau konsekuensi dari suatu kondisi atau perintah sebelumnya. Dalam konteks Surat Al-Kautsar, faa jawabiyyah ini menghubungkan nikmat yang diberikan Allah kepada Nabi Muhammad SAW (nikmat Al-Kautsar) dengan perintah untuk melaksanakan shalat dan berkurban sebagai bentuk syukur dan pengabdian kepada-Nya.
Dengan demikian, makna faa dalam Surat Al-Kautsar adalah untuk menunjukkan bahwa perintah shalat dan berkurban adalah jawaban atau respons yang tepat atas nikmat Al-Kautsar yang diberikan oleh Allah.